Home / Berita Umum / Di Tutup Setelah Merapi Erupsi Freatik

Di Tutup Setelah Merapi Erupsi Freatik

Di Tutup Setelah Merapi Erupsi Freatik – Jalur pendakian Gunung Merapi sampai sekarang ini masih tetap ditutup. Kebijakan ini menyusul ada erupsi freatik di Merapi mulai sejak lepas 11 Mei 2018 kemarin.

” Kita (mulai sejak erupsi 11 Mei) tidak buka pendakian Gunung Merapi karna erupsi freatik di kuatirkan berlangsung sekali lagi. Nyatanya hari ini berlangsung erupsi sekali lagi, ” kata Kepala Subbag Tata Usaha Balai (TNGM) Sleman Akhmadi pada wartawan, Senin (21/5/2018) .

Menurut dia, sebelumnya berlangsung erupsi freatik pagi hari ini pihaknya sudah merencanakan buka jalur pendakian di Gunung Merapi. Namun gagasan itu pada akhirnya dipending hingga batas saat yang belum juga ditetapkan.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida memberikan, pascaerupsi freatik pihaknya memohon warga tidak melakukan aktivitas di radius 2 km. dari puncak. Hal itu untuk hindari jatuhnya korban.

” Dua km. itu mesti betul-betul free. Untuk Pasar Bubrah jarak lurusnya 1, 5 KM, jadi ada ruang Pasar Bubrah yang bisa tapi di ujungnya, itu masih tetap bisa (didatangi) , ” sebutnya.

” Tapi tambah baik mungkin saja Pasar Bubrah dibebaskan (disterilkan dari kesibukan warga) saya sangka itu semakin bagus. Ya pastinya (koordinasi dengan TNGM) juga akan kami kerjakan, ” pungkas dia.

Letusan freatik Gunung Merapi hari ini memanglah lebih kecil di banding yang berlangsung pada Jumat (11/5) kemarin. Warga Boyolali yang ketika itu rasakan efeknya, saat ini lebih aman. Hal itu di sampaikan oleh Kepala Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Widodo.

” Masih tetap aman mas, warga tetaplah melakukan aktivitas seperti umum, ” terang Widodo.

Hal yang sama dikemukakan Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo. Tiga kecamatan di Boyolali yang ada di lereng gunung Merapi yaitu Selo, Cepogo serta Musuk, selama ini tidak terdampak dari letusan freatik.

” Dari 3x letusan freatik, yakni pada Jumat lantas, lalu awal hari barusan serta pagi barusan, untuk lokasi Boyolali masih tetap mandali (aman teratasi) . Tak ada hujan abu, ” kata Bambang Sinungharjo waktu berkunjung ke pos penilaian gunung Merapi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali siang hari ini.

Walau sekian, jadi langkah antisipasi pihaknya sudah mendistribusikan 6. 000 masker ke lokasi KRB Merapi di tiga kecamatan itu. Hal semacam ini jadi antisipasi bila berlangsung hujan abu.

Disamping itu waktu berlangsung letusan freatik jam 09. 38 WIB barusan, beberapa warga Dukuh Jurang Jero, Desa Jrakah mendatangi pos penilaian di desa setempat. Mereka menginginkan ketahui apa yang berlangsung pada Merapi.

About admin