Home / Kuliner / Panen Salak Di Jombang Di Olah Menjadi Omset Puluhan Juta

Panen Salak Di Jombang Di Olah Menjadi Omset Puluhan Juta

Panen Salak Di Jombang Di Olah Menjadi Omset Puluhan Juta – Hasil panen buah salak yg melimpah diperlukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Jatirejo, Diwek, Jombang menjadi ladang usaha. Mereka produksi buah salak yg tidak terjual jadi minuman sari buah.

Ide hadir saat Hari Raya Idul Fitri datang. Ibu-ibu risau sebab mau bikin minuman yg unik buat beberapa tamu.

Lewat cara kebetulan, kala panen raya datang, harga salak di salah satunya kampung penghasil salak ini anjlok sampai Rp 5 ribu/kg. Salak-salak yg tidak terjual lantas diproses jadi minuman sari buah.

” Dengan kami olah jadi sari buah, harga nya tambah lebih tinggi ketimbang salak di jual berwujud buah, ” kata Lutfiyah Widyastuti, salah seseorang anggota PKK Desa Jatirejo, Jumat (17/8/2018).

Dengan modal awal hasil dari patungan sebesar Rp 5 juta, ibu-ibu rumah tangga di Jatirejo ini mengawali produksi mereka.

Proses pembuatan minuman sari buah di awali dengan membasuh serta mengupas buah-buah salak fresh terus merebusnya.

Air rebusan buah salak itu terus di gabung dengan gula pasir menjadi pemanis. Sesudah di gabung dengan rempah-rempah menjadi penyedap, sari buah salak ini kembali digodog sampai masak.

Sari buah salak itu selanjutnya disaring agar bersih. Baru lantas dikemas memanfaatkan cup serta botol plastik. Produk minuman mudah ini lantas dikasih merk Salacca.

” 1 minggu kami 2x produksi, sekali produksi kami bikin 28 kardus. Setiap kardus berisi 32 cup, harga nya Rp 27 ribu per kardusnya, ” jelas Lutfiyah

Lutfiyah mengimbuhkan, pemasaran Salacca juga tetap di seputaran lokasi Jombang. ” Jika ke luar kota cuma melayani pesanan sanak saudara, semisalnya ke Palembang, Lumajang, Jakarta, ” pungkasnya.

Sesudah seputar satu tahun berjalan, baru mereka rasakan untungnya. Diperhitungkan omzet mereka dalam 1 bulan raih Rp 6 juta.

Biarpun demikian, Lutfiyah mengakui belum juga dapat meningkatkan usaha ini sebab ada problem suplai modal. Terkecuali itu, jangkauan pemasarannya juga belum juga terlampau luas.

” Sampai kini kami cuma memutar modal awal Rp 5 juta, harapannya dapat bisa penambahan modal, ” tutupnya.

About admin