Home / Berita Umum / Sempat Di Tolak Di Bali Ini Hikmahnya

Sempat Di Tolak Di Bali Ini Hikmahnya

Sempat Di Tolak Di Bali Ini Hikmahnya – Pernah tidak diterima serta dipersekusi di Bali, diterima meriah di Serambi Mekah. Begitulah yang dihadapi Abdul Somad, Lc, MA. Penceramah berdarah Melayu Deli serta Melayu Pelalawan ini tampak di Banda Aceh dengan Habib Novel Alaydrus dalam rencana kembali mengenang 13 th. bencana Tsunami Aceh, 26 Desember kemarin.

Tak cuman di beri tumpangan Toyota Alphard seri paling baru dengan nomor inisial sang ustad, BL 1 UAS (Ustad Abdul Somad) . Oleh panitia keduanya juga dipeusijuek (ditepungtawari) serta digunakan baju kebiasaan Aceh. Sehingga, keduanya sama sepertiseperti sepasang linto baro (pengantin pria) .

Tidak sempat terlintas di fikiran saya, juga akan kenakan pakaian kebesaran ini. Terkecuali kebesaran (besar) juga keberatan (berat) , ” canda Somad dihadapan beberapa ribu jamaah yang memadati Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.

Humor serta candaan tetap diselipkan ustad kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 itu. Tak heran apabila beberapa jamaahnya tahan sampai lebih dari satu jam memerhatikan tausyiahnya. Kepiawaiannya menyisipkan candaan tersebut malah yang pernah dikritik cendekiawan muslim Zuhairi Misrawi.

Pada 21 November lantas di halaman facebooknya dia menulis, ” Somad itu adik kelas saya di al-Azhar. Ilmunya biasa-biasa saja. Tidak istimewa. Keunggulannya hanya dapat melucu. Kalau masalah keilmuan, banyak yang lebih pinter, arif, serta tidak ngelunjak. “

Kelihatannya penilaian Zuhairi itu kurang akurat serta relatif emosional. Dari beragam rekaman ceramah Somad di youtube yang pernah detik. com simak, Somad tampak begitu hafal masalah hadis serta beragam kitab classic serta kitab kuning yang umum jadi rekomendasi beberapa kiai Nahdlatul Ulama (NU) . Satu hal yang bisa saja tdk di ketahui Zuhairi sebagai seniornya, selepas dari al-Azhar Somad meneruskan studinya ke Maroko untuk memahami pengetahuan hadist.

” Dari kontrak 24 bln., Alhamdulillah saya bisa menuntaskan master saya di Maroko dalam satu tahun sepuluh bln., ” saya Somad dalam diantara satu ceramahnya.

Dua kanal paling utama ceramahnya di Youtube, yaitu Tafaqquh On-line serta Fodamara, tiap-tiap video Abdul Somad dilihat beberapa ratus ribu bahkan juga ada yang 3-7 juta kali.

Di fanspage facebook ataupun instagram, dua akun personal sosial media yang aktif digunakannya, sampai Jumat tempo hari semasing miliki pengikut 717. 170 serta 1, 1 juta orang.

Apa yang buat ceramahnya, dalam arsip digital ataupun streaming, sering diburu banyak warganet Indonesia pada masa ini? Adakah rahasia dakwah yang di lakukannya mulai sejak 2008 itu?

Kepiawaian Somad mengemas materi ceramah dengan beragam rekomendasi yang dikatakannya dengan fasih serta diselingi humor itu, buat DR Moeflich Hasbullah, mengingatkanya pada ‘Da’i Sejuta Umat’ almarhum KH Zainuddin MZ. Hal ini berkaitan dengan tampilan Somad yang simpel seperti Zainuddin. Dia cuman kenakan baju Koko serta kopiah, bukanlah berpenampilan ala wali atau kenakan jubah ala beberapa habaib.

Ceramah-ceramah ustadz Somad seandainya saya memerhatikan di youtube cukup padat pengetahuan serta humor-humornya fresh. Ia tegas tapi fleksibel, agresif tapi juga kultural. Tak terlalu berlebih seandainya saya mengatakannya sang Phenomenon, ” kata Moeflich pada detik. com, Jumat (29/12/2017) .

Apabila KH Zainuddin MZ hafal membacakan teks Arab dakwahnya, ia meneruskan, Somad umum sebutkan nama kitab, pengarang, teks kalimat serta konteks kitab yang dikutipnya itu. Serta dalam penyebutan itu, Somad nyaris tidak sempat ada jarak berfikir dahulu. Daya ingatnya mengagumkan, info sumber kitab segera mengalir dari ingatannya.

Sesaat Muhammad Sufyan Abdurrahman bersaksi kalau model ceramah Somad jalan alami. Tak dibuat-dibuat, tdk juga mengimbangi dengan seorang, atau mengacu beberapa video ustadz yang lain yang banyak tampil di tv atau youtube seperti Buya Yahya, Ustadz Idrus Romli, serta Ustadz Adi Hidayat.

” Somad mengaku Model orasi ini ada wasilah tetesan gen dari kakeknya, Datuk Zakaria. Di kampung mesjid, sampai akhir hayatnya, sang kakek berkelanjutan jadi khatib Jum’at di sela pekerjaan sehari-hari jadi petugas pencatat pernikahan, ” catat dosen Digital Public Relations Telkom University, Bandung pada detik. com sekian waktu lalu.

Dengan spesial, Moeflich yang mengajar Histori Islam di Kampus Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung menyoroti Somad dalam hubungan dengan NU. Menurut dia, Somad yaitu orang NU yang fikirannya tidak mewakili NU tapi mewakili independensi keilmuan dirinya sendiri serta umat Islam.

Salah satu tanda-tandanya, kata dia, Somad membetulkan khilafah dengan basic cuplikan kitabnya yang kuat dan simpatik pada Erdogan (Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan) , bahkan juga mengidolakannya. ” Padahal rata-rata orang NU tidak sukai pada Erdogan, ” katanya.

Apabila digolongkan dengan ulama NU yang lain, bisa saja Somad sejalur dengan KH. Hasyim Muzadi yang ketegasannya sama. ” Nada keduanya mewakili umat Islam tidak cuma mewakili NU, tapi di NU tetaplah di terima. Hasyim di deretan ulama senior, Abdul Somad yunior, ” tuturnya.

About admin